Siang itu (25/2) ditemani hujan, saya dengan beberapa teman meluncur dari Denpasar menuju Kintamani. Ini kali pertama saya mengunjungi daerah Kintamani, rasanya senang sekali akhirnya dapat menjelajah wilayah baru lagi di Bali.
Kintamani merupakan salah satu daerah di Bali yang tepatnya berada di kaki gunung Batur, terkenal sebagai kawasan wisata dengan pemandangan alam yang indah dan udaranya yang sejuk.
Setelah kurang lebih satu setengah jam mengikuti arahan jalan dari google maps, yang lebih banyak melalui jalan kampung dengan pemandangan kebun jeruk Ganevo, kami pun tiba ditempat tujuan yaitu sebuah coffee shop rekomendasi dari teman-teman yang tinggal di Bali.
Coffee shop ini berada dipinggir jalan raya yang berlatar belakang Gunung Agung, Gunung Abang serta Gunung Batur berada dalam satu pandangan pemandangan yang mengesankan.
Sayangnya di saat kami baru tiba, hujan pun baru mulai turun di sekitar Kintamani, keluar dari mobil yang berada di parkiran menuju coffee shop tersebut kami pun terpaksa berlari-lari khawatir hujan yang turun akan bertambah lebatnya. Seiring dengan turunnya hujan, pemandangan dari gunung-gunung itu menjadi tidak dapat terlihat jelas karena terhalang dengan turunnya kabut yang tebal.
Tegukopi Kintamani
Salah satu coffee shop hits yang tengah ramai dikunjungi oleh banyak wisatawan di daerah Kintamani adalah Tegukopi. Sesuai dengan namanaya Tegukopi Kintamani merupakan cafe modern yang memiliki bangunan dan desain interior estetik, yang menawarkan tidak hanya kopi namun juga menu makanan yang bervariasi dan minuman lainnya.
Awalnya saya mengira Tegukopi hanyalah coffee shop kecil saja, apalagi melihat bangunan utamanya yang tepat dipinggir jalan raya yang kemudian saya tahu ternyata itu hanyalah kitchen saja, kemudian lokasi tempat saya dan teman-teman duduk hanya terasnya saja karena bangunan utamanya berada dibagian bawahnya barulah terdapat area yang lebih luas lagi dan sepertinya dapat menampung lebih dari 100 pengunjung.
Saat ini Tegukopi mempunyai waktu operasional buka jam 6 pagi dan tutup di jam 7 malam. Tepat disebelah Tegukopi juga ada restoran Grand Puncak sari, bangunannya tidak kalah besar dan sama ramainnya.
Dari pengalaman saya mendatangi Tegukopi ini ada tiga hal yang menarik hati untuk datang lagi dan lagi.
1. Pemandangan yang indah
Memang tidak dapat dipungkiri sebagian besar cafe yang ada di Bali utamanya menjual pemandangan alamnya yang memang luar biasa indah, seperti halnya dengan Tegukopi ini. Kita tidak hanya dapat menyaksikan megahnya gunung batur serta danaunya dari kejauhan tapi adanya gunung Abang dan gunung Agung menjadikan pemandangan disini luar biasa sekali.
Dari tempat duduk kami yang seperti diteras, kami tak hanya menikmati indahnya pemandangan sekaligus juga merasakan sejuknya udara disini. Walaupun hari itu hujan dan terasa dingin tapi sepertinya dinginnya cuaca hari itu masih dapat ditolerir oleh pengunjung yang datang.
Banyak diantara mereka seperti halnya saya dan teman-teman yang selain ingin bersantai disini juga sibuk dengan kamera hp untuk foto-foto diri sendiri, bersama dengan teman serta memfoto dan membuat video pemandangannya.
Hari itu ketika kami datang itu di hari kerja, memang tidak terlalu banyak pengunjung yang datang. Namun karenanya kami pun jadi lebih leluasa memilih tempat kami duduk dan mendapatkan spot duduk yang tepat sesuai dengan hasrat kami yang ingin banyak berfoto dan membuat video.
Selain desain interior yang minimalis disini juga hampir semua furniture yang digunakan terbuat dari bahan kayu sehingga membuat suasananya lebih terasa homey, apalagi area yang berada dibawah.
Saking menyenangkannya tempat ini, ternyata cocok juga untuk wfa karena salah satu teman saya justru memanfaatkan waktunya disini dengan membuka laptop dan menyelesaikan sedikit pekerjaan padahal kami kesini untuk berlibur.
3. Menu minuman dan makanan yang variatif
Hari itu saya memesan makanan seporsi nasi goreng dan minuman secangkir red velvet hangat. Sejujurnya kedua menu tersebut saya rekomendasikan untuk diorder bila kalian datang kesini. Seporsi nasi goreng sudah termasuk dengan sebuah telur ceplok dan juga dua tusuk sate ayam, sangat mengenyangkan, untuk rasanya enak dan sesuai dengan pesanan saya, pedas sedang saja.
Ini kali pertama juga saya memesan minuman red velvet, sebelumnya tidak tahu akan rasanya seperti apa tapi saya rasa patut dicoba karena kebetulan saya tidak minum kopi walaupun adalan minuman di Tegukopi ini adalah kopi dan hampir semua teman saya pun memesan minuman varian kopi hangat.
Tidak menyesal sama sekali dengan minuman red velvet yang saya pesan, creamy tapi tidak terlalu manis dan karena cuaca saat itu terasa dingin, red velvet hangat benar-benar menjadi pilihan minuman yang tepat.
Pesanan lainnya yaitu beberapa makanan yang kami sharing diantaranya adalah tahu goreng, kentang goreng serta sate ayam serta sate lilit, semua makanan habis tak tersisa memang karena enak bukan hanya karena lapar akibat cuaca yang dingin.
Tidak hanya menu lokal saja, disini juga tersedia menu makanan internasional dan untuk minuman juga tidak hanya tersedia kopi yang berasala dari biji kopi dari Bali tapi juga dari luar dan tersedia juga pilihan minuman non kopi seperti teh, juice, smoothies dan lainnya.
Sudah adakah dari teman-teman yang pernah mampir ke Tegukopi Kintamani ? atau ada rekomendasi tempat nongkrong yang seru dengan harga yang bersahabat di sekitar wilayah Kintamani, sharing ceritanya di kolom komentar yah.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan ini dan meninggalkan jejak komentar yang baik, semua komentar akan di moderasi terlebih dahulu oleh penulis.