Masih ingat sekali pertama kali bisa naik pesawat yaitu di tahun 2012 lalu, saat itu merupakan perjalanan dinas dari kantor dan kota tujuannya adalah Batam di Kepulauan Riau. Untungnya di pengalaman pertama naik pesawat itu tak sendiri, ada banyak rekan-rekan kerja satu tim, jadi tidak ada perasaan takut atau terlalu menegangkan yang ada dalam hati sangat over exited.
Setelahnya berkali-kali harus naik pesawat untuk melakukan perjalanan dinas dari kantor hingga jalan-jalan menjadikan naik pesawat ke berbagai kota menjadi hal yang biasa bahkan akhirnya keluar negri untuk pertama kalinya merasakan naik pesawat yang ukurannya besar luar biasa dan dalamnya luas sekali karena ada dua lantai dan kursi-kursinya tidak lagi ada dua baris saja melainkan ada tiga baris dimana di baris tengah itu terdapat layar besar untuk menonton dan lorongnya juga lega dan lebih leluasa untuk kita berjalan.
Pengalaman menyenangkan sekali memang naik pesawat untuk orang-orang yang memang menyukai traveling, namun sebagai traveler yang baik kita pun harus patuh pada aturan ketika naik pesawat, untuk saya ada beberapa hal yang selalu menjadi aturan sendiri terutama ketika perjalanan naik pesawat domestik, agar tidak merugikan orang lain dan membuat diri sendiri juga menjadi lebih nyaman selama perjalanan, yaitu :
1. Bila memilih duduk di window seat karena yakin tidak butuh ke toilet
Sepengalaman saya setelah mencoba naik pesawat Garuda Indonesia (kelas ekonomi), Lion Air, Batik Air, Citilink, Air Asia hingga yang baru saya coba beberapa waktu lalu Pelita Air & Super Air Jet, semua Pesawat domestik tersebut susunan kursinya disetiap baris adalah 3-3, biasa disebut dengan window seat, middle seat & aisle seat.
Sehingga untuk saya ketika travelling memilih duduk di window seat berarti saya tidak akan ketoilet agar tidak menggangu penumpang yang ditengah maupun yang ada di aisle seat. Ketika kita yang duduk di window seat akan pergi ke toilet dua baris disebelah kita terpaksa harus berdiri dan keluar terlebih dahulu dan ini sangat mengganggu serta merepotkan, karena hal tersebut akan terjadi dua kali.
Untuk itu saya perlu mempersiapkan diri, seperti tidak banyak minum dan sudah pergi ke toilet ketika mendekati waktu boarding. Kemudian selama di dalam pesawat pun saya menghabiskan waktu dengan melihat pemandangan, membaca buku, menonton, memotret ataupun memilih untuk tidur atau bila pergi travelling dengan teman saya memilih untuk mengobrol.
Untuk traveler memilih di duduk di window seat sepertinya memang menjadi favorit karena dapat lebih banyak mempergunakan waktu untuk melihat pemandangan keluar jendela ataupun untuk membuat lebih banyak foto dan video sebagai dokumentasi perjalanan.
2. Tidak memundurkan kursi saat meal serving
Untuk yang sudah sering naik pesawat pasti paham betul bila kondisi pesawat kelas ekonomi itu jarak antar kursinya sangat terbatas ruangnya, kita memang dapat memundurkan sedikit posisi sandaran pada kursi namun lakukan hal tersebut bila kita di posisi tidur saja.
Ketika akan makan hal tersebut jangan dilakukan karena akan sangat menggangu penumpang yang ada dibelakang. Meja makan yang kita gunakan, posisi sebelumnya terlipat dan berada di belakang kursi dan dengan kondisi kursi yang mundur membuat posisi makan menjadi tidak nyaman.
Hal ini sudah banyak diprotes oleh penumpang namun masih jarang sekali flight attendant yang membantu memberikan informasi atau pemahanan ke penumpang lainnya.
Berlaku juga untuk armrest atau sandaran tangan ditengah, menurut saya itu hak orang yang duduk ditengah jadi untuk teman-teman yang duduk di window seat atau aisle seat jangan serakah yah dan untuk yang diduduk ditengah dijaga juga lututnya jangan sampai terlalu terbuka apalagi sampai mengambil jatah tetangga kanan dan kiri.
Mari kita sama-sama membuat nyaman dengan memiliki empati untuk hal mudah tersebut.
3. Menyimpan bagasi kabin sesuai tempat duduk
Hal tersebut selalu saya lakukan karena salah satunya dapat memudahkan saya ketika mengambil bagasi saat akan turun dari pesawat dan alasan lainnya tentu saja alasan keamanan, untuk menghindari terjadinya tertukar dengan milik penumpang lain, kita tidak pernah tahu mungkin ada penumpang yang membawa tas atau koper yang sama dengan punya kita.
Biasanya untuk tas ransel berisi laptop atau ada barang penting lainnya saya justru tidak menaruh di kompartemen bagasi namun saya letakkan di bawah kursi penumpang yang berada di depan saya, untuk menghindari terjadi kehilangan atau kelalaian ketika penumpang lain mengambil bagasi hingga menyebabkan terjatuhnya tas kita.
Terkadang ada juga kondisi dimana bagasi kita dirapikan dan ditaruh tidak sesuai dengan tempat duduk kita, namun biasanya flight attendant akan menginformasikan kepada kita terlebih dahulu dan mencarikan tempat yang terdekat dari tempat duduk kita.
4. Patuh dengan aturan jumlah bagasi kabin
Aturannya saat ini adalah 1 buah tas kecil (dapat berupa sling bag atau ransel) dan 1 koper kabin berukuran maximal 22 cm dengan berat 7 kg namun hal ini bergantung pada jenis maskapai yang kita pilih juga.
Jadi bila ada tentengan oleh-oleh ditangan kanan dan kiri itu berarti sudah over bagasi kabin sehingga sebaiknya koper kita masukkan saja ke bagasi sehingga membuat kita juga lebih nyaman dengan barang bawaan kita karena tidak menenteng terlalu banyak dan nyaman juga untuk orang lain.
Saat ini maskapai sudah tidak lagi mentoleransi barang bawaan terlalu banyak yang dibawa oleh penumpang pesawat di kabin, sehingga saat boarding kita dipaksa untuk membayar bagasi, justru hal tersebut akan merepotkan kita bukan, jadi sebaiknya memang kita prepare dengan aturan jumlah bagasi kabin yang kita miliki.
5. Flight Mode Please!
Ini peraturan yang sudah pasti selalu di informasikan oleh flight attendant namun penumpang pesawat di Indonesia memang susah sekali di atur dan mempunyai kesadaran yang rendah akan keselamatan selama naik pesawat, last minute sekali mengubah hp ke flight mode saat akan take off dan early sekali mengaktifkan hp begitu pesawat baru saja landing.
Padahal perjalanan domestik dengan pesawat itu rata-rata bila dari Jakarta memakan waktu 1sampai dengan 3 jam, terjauh ke papua hampir 6 jam. Jadi mohon sabar-sabar dan tetap mengikuti aturan untuk penggunaan seluler saat naik pesawat agar hal-hal yang tidak kita inginkan tidak terjadi dan kita semua baik itu penumpang maupun kru kabin bisa selamat sampai tujuan.
Ada satu hal yang juga penting saya selalu lakukan ketika traveling dengan naik pesawat yaitu melakukan dokumentasi bagasi saat dicek atau ditimbang, hal ini dapat menjadi barang bukti bilamana bagasi atau koper kita tidak hanya hilang yah, tapi bilamana koper kita mengalami kerusakan di kota tujuan.
Semoga beberapa tips dan trik atau aturan tidak tertulis saat traveling naik pesawat domestik ini dapat membantu teman-teman juga yah ketika traveling atau justru teman-teman juga melakukan hal yang sama seperti saya ?. Sharing cerita kalian di kolom komentar dong.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan ini dan meninggalkan jejak komentar yang baik, semua komentar akan di moderasi terlebih dahulu oleh penulis.