Maya Rumi

"todays little moments become tommorows precious memories"

Review Pakarangan Glamping Resort


Setelah tahun lalu glamping di daerah sekitar Puncak, tahun ini kami sekeluarga glamping lagi, namun kali ini di daerah Bogor yang tempatnya justru lebih jauh masuk ke perkampungan warga bahkan tanpa diduga kami seperti membelah hutan untuk sampai di tempat glamping ini.

Sabtu itu (7/9) Kami baru berangkat dari rumah sekitar jam 9 pagi, bila melihat referensi gmap, perjalanan seharusnya akan ditempuh selama 2,5 jam hingga sampai tujuan. Namun kami baru tiba di lokasi sekitar jam 4 sore, karena sebelumnya diperjalanan kami menemui kemacetan karena adanya kecelakaan tabrakan beruntun 5 mobil di jalan tol yang kami lalui.

Keterlambatan ketibaan juga terjadi karena untuk pergi glamping ini tidak hanya kami sekeluarga tapi bersama-sama dengan teman kantor yang membawa keluarganya masing-masing. Sama seperti tahun sebelumnya liburan glamping kali ini pun disponsori oleh pak bos, yang tahun ini sebenarnya sudah jadi mantan bos (hiks, sedih). Sehingga sebelum ke tempat tujuan kami semua bertemu dan berkumpul dahulu untuk makan siang di Ardhita Resto, daerah Kedung Badak, Bogor.


Lokasi Pakarangan Glamping Resort

Dari Tangerang kami memilih jalan tol Jorr dan setelah keluar di pintu tol nomor 37, kami menyusuri jalan raya selama kurang lebih 1,5 jam, terjadi perlambatan karena jalan yang kami lalui banyak menemui kemacetan, setelah berhasil menembus kemacetan kota Bogor, kami memasuki perkampungan yang jalannya lebih kecil dan akhirnya perjalanan berakhir setelah sebelumnya kami memasuki hutan.

Yang ini benar-benar diluar dugaan, karena perjalanan benar-benar melewati area hutan pinus yang tepatnya berada di daerah Pabangbon, untungnya mobil kami tidak mengalami kendala melalui medannya yang naik turun cukup ekstrim, walaupun kedua anak saya sedikit mengalami ketakutan, bahkan Zaidan beberapa kali berusaha menenangkan Zeanissa dan dirinya sendiri, dengan beberapa kali bertanya "ayah, ayah profesional kan ?!"

Sejujurnya saya pun sedikit merasakan kengerian ketika perjalanan mendekati glamping, namun karena jalanannya bagus tidak ada rusak dan juga tidak ramai sehingga kami juga tidak ada papasan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan, perjalanan ini aman dan hanya meningkatkan adrenalin saja, malah justru terasa seru dengan pemandangan hutan pinusnya.

Ternyata selain jalan yang kami ambil menuju Pakarangan Glamping Resort ada jalan lain yang lebih nyaman dilalui, alternative juga untuk kendaraan yang tidak bisa dibawa dengan kondisi jalan tanjakan dan turunan, namun rute tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama, jadi jalan yang kami lalui atas rekomendasi dari gmap ini adalah rute tercepat untuk tiba di Pakarangan Glamping Resort.

Ketika waktu pulang, rombongan kami awalnya memutuskan untuk melalui jalan lainnya namun karena ada tempat lain yang ingin kami kunjungi dan jalan tercepat lagi-lagi melalui hutan atau jalan yang sama yang kami lalui sebelumnya dan ternyata ketika kami melalui jalan tersebut untuk yang kedua kalinya, tidak semenyeramkan pertama kali kami lalui.


Tentang Pakarangan Glamping Resort

Merupakan tempat glamping terbaru, tepatnya berada di Pabangbong, Leuwiliang, Bogor sejak bulan Oktober 2023. Pakarangan Glamping Resort menawarkan kepada tamu-tamunya perpaduan kenyamanan glamping yang dikelilingi keindahan alam sekitar berupa persawahan terasering, aliran air sungai dengan fasilitas berteknologi tinggi seperti smart home technology dan smart toilets.

Disini hanya terdapat 10 unit glamping yang terdiri dari 2 unit type executive (dengan smart toilets) dan 8 unit type deluxe. Fasilitas pendukung lainnya terdapat restoran Pakarasa yang menyediakan beragam pilihan menu, mulai dari nusantara hingga western food, dan tersedia juga menu suki dan bbq. Restoran juga dapat dikunjungi untuk umum tanpa harus menginap di glamping ini dan menerima booking untuk acara dengan peserta kurang dari 30 orang.

Tempat lain yang dapat di explore di Pakarangan Glamping Resort oleh tamu adanya curug yang masih berada dalam kawasan glamping, jalannya berupa undakan tangga cukup curam, karena saya dan paksu membawa anak-anak, kami pun lebih hati-hati melewati jalan 



Aliran sungai yang dangkal malah hampir kering memudahkan anak-anak bersuka ria bermain air, walaupun demikian ada bagian yang dekat dengan curug kedalaman airnya tidak diketahui, untuk itu tetap berhati-hati membawa anak berenang disini.

Pada pinggir sungai bila debit air tidak terlalu penuh, tamu dapat memesan untuk sarapan dipinggir sungai dengan rate tertentu, bisa ditanyakan langsung ke pihak gotel yah.



Sementara itu untuk yang tidak ingin basah-basahan bermain air dapat mencoba untuk treking untuk melihat indahnya pemandangan sekitar dengan mendaki bukit menuju area yang bernama Panorama.

Disini terdapat sebuah bangunan yang dapat digunakan secara multifungsi, untuk bisa sampai ke Panorama dibutuhkan effort luar biasa karena kita akan mendaki anak tangga lebih dari 500 buah, anak tangganya terbuat dari beton, susunannya tidak tinggi namun jalannya hanya cukup untuk 1 atau 2 orang.

Mungkin kalau tidak karena rasa penasaran yang tinggi rasanya ingin menyerah saja dan kembali kekamar tapi kok sayang sudah mendaki cukup lama walau belum juga tiba namun saya yang mendaki berdua saja dengan Zoefarizz dan melihat anaknya kok masih kuat jalan dan happy saja jadi saya urungkan niat saya untuk putar balik dan kami pun bisa sampai di puncak.

Kami segera memasuki bangunan yang secara keseluruhan pada setiap sisinya memakai kaca bukan tembok dengan dominan warna putih yang di desain minimalis dan simple, didalamnya terdapat beberapa sofa empuk dipojok ruangan, selain itu juga ada meja-meja dan kursi-kursi dan tersedia juga air putih dan gelas-gelas yang disediakan untuk tamu melepas dahaga setelah lelah mendaki untuk sampai ke Panorama ini.

Pemandangan menakjubkan yang ditawarkan dari atas sini benar-benar membayar rasa lelah, apalagi didalam ruangan ini juga terdapat ac yang seketika dapat menghapus keringat dan panas ditubuh.


Review Kamar Type Executive 

Kamar yang kami tempati bernomor 4, merupakan salah satu kamar type executive room. Kamar kami berada paling jauh sendiri, sedikit lebih dekat ke aliran air di sungai, namun waktu kami datang debit air pada sungai sedang tidak terlalu banyak.

Letak setiap kamar memang diatur berjarak tidak berdekatan karena areanya sangat luas. Pada setiap kamar sudah menggunakan smart lockdoor sehingga memberikan keamanan bagi tamu, terutama bila datang bukan rombongan seperti kami.

Begitu memasuki kamar dibagian kirinya terdapat kamar mandi, disertai dengan toilet dan powder room, ukurannya tidak terlalu luas namun sangat higt tech dengan desain minimalis.

Terletak tepat didepan pintu kamar mandi ada sebuah tangga pendek dan nakas yang difungsikan sebagai lemari terbuka untuk tamu meletakkan koper dan menggantung pakaian.

Kemudian disebelahnya terdapat sofa berukuran medium yang berada tepat dibawah smart tv dengan banyak pilihan channel internasional.

Pada setiap kamar memiliki balkon yang cukup luas dan terdapat meja kursi untuk bersantai menikmati pemandangan alam sekitar.

Ukuran kamar cukup luas, cukup ruang untuk menambah sebuah ekstra bed bila mungkin datang bersama keluarga seperti saya dengan tiga orang anak.

Untuk area tempat tidur lantainya terpasang parket dan terdapat karpet kotak berukuran medium, saya sangat menyukai kamar dengan parket karena menurut saya memberikan kenyamanan bagi tamu yang menginap lebih homey.

Sayangnya dikamar ini tidak terdapat lemari es, untuk yang datang hanya bersama pasangan mungkin hal ini tidak masalah yah, tapi anak-anak kami berkali-kali mengeluhkan hal tersebut.




Review Resto Pakarasa

Mengingat kami datang dalam bentuk rombongan, sore setelah melakukan check in, kami segera beristirahat, mandi dan bersiap mengikuti acara makan malam bersama seluruh keluarga lainnya di Pakarasa Resto.

Kami memesan menu makan buffet dan menurut saya semua makanan yang tersaji mempunyai rasa yang cukup enak-enak dan para letugas resto juga sangat ramah menemani rombongan kami.

Apalagi setelah acara makan malam bersama, rombongan kami mengisi acara dengan karoke dan bagi-bagi hadiah dari pak bos, selain juga kami mengadakan barberque mandiri.

Dimana pihak Glamping hanya menyediakan tempat saja dan kami membawa bahan serta alatnya sendiri, namun mereka juga tetap membantu untuk clean up area resto untuk itu kami membayar sekitar 500 ribu rupiah dan acara baru selesai hampir tengah malam, cukup worth it.

Esok paginya kami sarapan di resto yang sama dengan menu buffet juga, makanan yang disajikan cukup variatif dan rasanya cukup enak. 

Pagi hari itu tempat sarapan terlihat sangat indah dengan pemandangan hijau yang menyejukkan mata.


Satu hal yang paling ter-notice dari Pakarangan Glamping Resort suasananya yang hening, untuk saya yang sehari-hari selalu penuh dengan keramaian entah itu dikantor dengan pekerjaan maupun dirumah dengan anak-anak, rasanya seperti me-release stress.

Sebenarnya Pakarangan Glamping Resort sangat rekomendasi untuk pasangan yang mau honeymoon, ubud ala-ala karena tempatnya sangat mendukung sekali selain suasananya yang hening namun juga sangat private, setiap glamping juga cukup berjarak.

Atau untuk yang datang menginap untuk small grup seperti kami karena hanya terdapat 10 glamping sehingga kunjungan kita menjadi lebih intimate tidak terganggu dengan tamu lainnya. 

Overall, secara keseluruhan tempat maupun pelayanan sangat baik sekali, kecuali untuk bagian reservasi kurang responsive dan kurang komunikatif, harus kita tamu yang lebih aktif bertanya.

Sudah ada yang pernah glamping disini ? Sharing komentar kalian di kolom komentar yah.














Komentar

Formulir Kontak