Untuk bunda-bunda yang anaknya dihari senin lalu (18/7) sudah mulai masuk sekolah entah itu tk ataupun sd secara offline mungkin minggu ini menjadi minggu yang sangat hectic, dan saya salah satunya.
Zaidan, anak pertama saya tahun ini naik ke kelas 2 dan akhirnya untuk pertama kalinya sekolah full offline sehingga jam sekolah pun berubah dari di waktu kelas 1 dulu.
Sekarang masuk sekolah jam 7.15 pagi, namun diminta untuk sudah hadir selambatnya jam 7 pagi dan untuk waktu pulangnya menjadi lebih lama lagi yaitu jam 1 siang. Sehingga sekarang saya tidak hanya harus mempersiapkan sarapan, tapi juga bekal cemilan dan yang paling berat adalah makanan untuk makan siang disekolah.
Sebagai bunda yang punya kemampuan masak-memasak ditingkat amat rendah yah, ini tantangan besar sekali buat saya ditambah Zaidan ini sangat pemilih untuk makanan, ia hanya memakan lauk pauk yang itu-itu saja walaupun memang anaknya lebih doyan makan daripada jajan.
Biasanya sehari-hari menu makanan zaidan tidak jauh-jauh dari : nugget ayam, nasi goreng, mie rebus, mie goreng, mie ayam, bihun goreng, sosis sapi, sayur bayam, tempe goreng, sayur sop, nasi uduk, nasi kuning (kedua ini cuma mau makan nasinya saja, tidak pakai lauk apapun), roti, bakpau, kentang goreng, pizza dan terakhir sudah mulai doyan beef burger.
Dengan menu makanan yang itu-itu saja sebenarnya ada sisi negative dan positifnya untuk saya sebagai orang tua, dapat dikatakan merepotkan tapi juga bisa jadi praktis karena sebenarnya tinggal putar-putar bergantian saja menu makannya itu, namun disisi lain saya juga inginnya Zaidan bisa terpenuhi gizinya secara baik dan benar.
Mengingat saat ini ia masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan dan penting sekali untuk mencoba berbagai jenis makanan orang dewasa agar terbiasa juga dengan berbagai jenis pilihan makanan yang ada, apalagi dalam sehari biasanya ia makan dalam 4 waktu, pagi, siang, sore dan malam.
Ternyata bukan hanya saya yang pusing sama perbekalan untuk ke sekolah ini, di salah satu grup wag komunitas yang saya ikuti pun ramai sekali membahas masalah ini. Hampir semua yang punya anak sudah mulai masuk sekolah mengeluarkan uneg-uneg terkait perbekalan sekolah ini.
Hampir rata-rata semua juga mempunyai masalah yang sama yaitu karena harus mempersiapkan sarapan, lalu bekal untuk cemilan dan makan siang, jadi para bunda-bunda juga sudah nggak bisa santai atau balik lagi untuk lanjut bobo setelah sholat subuh tapi langsung berjibaku didapur.
Selama seminggu ini akhirnya saya sama Zaidan membuat School Meal Planner, ini awalnya saya yang buat dulu, baru setelah itu saya diskusi sama Zaidan, jadi anaknya juga sudah tahu menu hariannya apa dan nggak menolak untuk memakannya, walaupun sebenarnya saya sendiri juga punya beberapa tujuan yaitu :
- Agar lebih cepat ketika menyiapkan makanan
- Dapat menghemat untuk pengeluaran
- Untuk mengurangi makanan terbuang
- Dalam menu satu hari yang harus dimasak cukup untuk sarapan dan makan siang agar lebih hemat waktu dan disiapkan dari malamnya.
- Untuk cemilan sebaiknya siapkan yang ready to eat saja, seperti snack untuk isi goody bag ulang tahun, misalnya : wafer, biskuit, croisant, bolu ditambah dengan minuman seperti yakult, susu, yoghurt, dll.
- Untuk sarapan juga cari yang buatnya mudah dan praktis misal frozen food tinggal goreng, tinggal kukus, tinggal rebus, tinggal panggang/bakar tanpa ada tambahan olah-olah.
Alhamdulillah, ya, sudah mulai sekolah tatap muka apalagi sudah lama banget di rumah daring pasti bosen. Tapi, jadi banyak hal yang harus dihadapi dan buat anak harus beradaptasi lagi. Mantep ini persiapannya sampai sudah dijadwal apa aja makanannya, terima kasih sharingnya!
BalasHapus