Bun, yang sudah punya anak tapi masih bekerja seperti saya masih ada nggak sih yang suka pakai sneakers kemana-mana ? pakai sneakers bukan untuk olah raga yah, tapi untuk kerja atau untuk jalan-jalan. Kebetulan kalau saya biasanya pakai sneakers untuk ke kantor saja, karena pergi dan pulang kantor saya mengendarai motor jadi lebih nyaman dan aman dengan pakai sneakers.
Beberapa waktu lalu temen-temen cowok di kantor saya nih lagi pada suka pakai sneakers merk lokal, akhirnya saya pun jadi ikutan membeli karena setelah melihat-lihat beberapa merk, ternyata kualitasnya bagus-bagus, modelnya dan motifnya kekinian apalagi harganya masih sangat terjangkau deh.
Sampai saat ini saya sudah punya 3 sneakers buatan lokal yang membanggakan dengan merk berbeda-beda tentunya, jadi ingin sharing nih untuk temen-temen, terutama bunda-bunda yang mencari sneakers nyaman dengan harga hemat tapi modelnya trendy.
Warrior
Kalau yang mengalami masa SMP di tahun 90-an dan masuk sekolah negri bisa dipastikan kenal sama merk sepatu Warrior karena dulu sepengalaman saya Warrior merupakan sepatu wajib yang harus dipakai semua murid karena diberikan oleh pihak sekolah.
Sneakers Warrior yang diberikan baik untuk siswa laki-laki maupun perempuan ini namanya Warrior Classic berbahan canvas, bermodel high cut dengan bagian bawah sole karet tebal, cukup nyaman dan empuk saat dikenakan untuk sehari-hari sampai untuk kegiatan olahraga. Seingat saya sepatu ini cukup tangguh loh namun karena dipakai setiap hari bagian atas ujung yang berbahan karet tapi keras kebanyakan retak atau robek karena sering tertekuk gitu kali yah.
Namun seingat saya nggak berlangsung lama sih hanya di tahun pertama saja mengalami memakai sepatu kembar satu angkatan sekolah ini, karena di tahun kedua hingga lulus sudah diperbolehkan tidak memakai sepatu merk Warrior kalau ke sekolah dan anak-anak baru di angkatan bawah saya juga sudah tidak dapat sepatu Warrior dari sekolah.
Untuk saya sendiri lebih senang pakai merk lain karena dulu tuh saya nggak suka model sepatu Warrior yang diberikan model high cut itu, untuk saya kalau dipakai jadi terlihat terlalu cowok, karena kalau sneakers untuk cewe memang lebih cocok dan saya lebih suka yang model low cut.
Mengutip dari laman instagramnya @warriorofficial.id sepatu warrior sudah ada di Indonesia sejak tahun 1978 dan lahir di kota Bandung, baru kemudian di tahun 1982 terdaftar sebagai brand sepatu resmi dari Indonesia dan hingga sekarang masih eksis dan dikenal sebagai salah satu pembuat sepatu vulkanisir.
Sekarang bertemu lagi dengan merk sepatu Warrior dengan owner seorang perempuan juga yaitu mba Anna Chandra cukup mengejutkan saya, karena setelah SMP itu saya tidak pernah lagi membeli sepatu merk tersebut dan ternyata sekarang pun masih terus memproduksi dan sudah banyak sekali mengeluarkan model sepatu yang lebih variatif dan juga menarik, seperti yang saya beli ini.
Material : canvas
Type : low cut
Colour : Grey
Sole : Rubber
Size : 39
Harga : 174.300
Beli di : market place warna hijau
@riperboons
Secara bentuk dan penampilan Warrior Helios LC ini mirip sekali dengan sepatu converse, cuma beda merk sajalah. Untuk saya tidak masalah karena saya suka dengan warna grey-nya yang tidak terlalu gelap ataupun terang, sehingga memberi kesan warnanya netral dan dapat di padu padankan dengan pakaian warna apapun.
Pertama kali Warrior Helios LC di lauching pada 9 oktober 2020, bersamaan dengan model high cut juga dengan 3 pilihan warna yaitu, black, cream dan grey, jadi yang saya beli ini bukan new item lagi yah tapi sudah restock kesekian kali.
Uniknya untuk pembelian semua jenis sepatu Warrior hanya bisa dibeli di reseller resmi mereka dan daftarnya bisa cek di instagram @warriorofficial.id atau dapat juga dibeli di berbagai toko yang ada di market place. Rekomendasi saya beli saja di tokopedia, nama tokonya @riperboons pengirimannya cepat, pilihan ukuran sepatu masih lengkap dan harganya lebih murah daripada di reseller yang menjual diatas 200 ribu rupiah.
Aerostreet
Nama merk sepatu ini karena mirip-mirip mengingatkan saya dengan merk pakaian yang dijual di salah satu departement store, namun ternyata ini adalah merk sepatu lokal yang mengusung konsep "now everyone can buy good shoes" karena menjual semua sepatu produksinya dengan harga 100 ribu.
Namun harga yang murah bukan berarti kualitas b aja, justru semua produk-produknya itu diatas rata-rata apalagi Aerostreet ini hampir setiap bulan mengeluarkan model terbaru hasil kolaborasi dengan merk lokal lain ataupun limited edition yang bikin kita ingin beli lagi, lagi dan lagi.
Mengutip dari halaman instagramnya @aerostreet termasuk produsen sepatu yang masih baru, didirikan oleh Mas Adhitya Caesarico ditahun 2015 di kota Klaten, Jawa Tengah. Seiring dengan perkembangan dan kebutuhan yang awalnya hanya menjual untuk segmen sepatu sekolah sekarang sudah menjual untuk banyak sekali segmen mulai dari sepatu formal, olahraga dan casual baik untuk laki-laki maupun perempuan dewasa hingga anak-anak.
Aerostreet Volt
Material : kulit sintetis
Type : low cut
Colour : Putih, Fushia, pop art
Sole : Rubber
Size : 39
Harga : 174.300
Beli di : market place warna hijau
@sepatu lokal_ori
Yang membuat saya kepincut dengan Aerostreet Volt series ini tentu saja adanya pop art dengan warna-warna neon pada sisi kanan dan kiri sepatu yang membuat sepatu warna putih ini jadi lebih cheerful. Design pop art berbentuk kilatan listrik ini merupakan hasil sablon tapi rapi sekali pengerjaannya.
Tahu nggak untuk batch pertama penjualan Aerostreet Volt yang di lauching dengan pilihan warna hitam juga pada akhir februari 2021 lalu di berbagai market place ini hanya 4 menit langsung sold out sebanyak 5000-an pcs, laris manis sekali kan ? kalau menurut saya sesuai juga dengan jargonnya "lokal tak gentar" yang terukir di bawah alas sepatu dengan gambar tangan mengepal.
Untuk sepatu Aerostreet Volt ini klaimnya tidak hanya dapat digunakan ketika hujan bahkan direndam seharian dalam air pun dijamin tidak akan jebol karena produksinya menggunakan proses injection dimana bagian upper dan sole menyatu sempurna tanpa menggunakan lem.
Belum saya buktikan sendiri sih, tapi untuk pemakaian saya mengakui sepatu casual Aerostreet Volt ini ringan sekali dibanding dua mek lainnya di postingan ini sehingga nyaman digunakan untuk sehari-hari.
Dengan harganya yang sangat murah banyak sekali orang yang membeli untuk kemudian di jual lagi dengan harga hingga 2 kali lipatnya, seperti punya saya ini, karena saya malas juga rebutan untuk membeli di market place pasti nggak dapat.
Compass
Dulu saya mikirnya kenapa sih orang harus segitunya sama sepatu Compass karena tahu merk sepatu ini yang membuat para sneakers head rela antri berjam-jam ketika lauching bahkan katanya sampai ada yang bela-belain menginap di tempat akan di launching sepatunya.
Sampai sekarang pun masih seperti itu, saya salut sekali dengan teknik marketing dari Compass hingga membuat peminat akan sepatu Compass ini menjadi luar biasa. Alasan lain mengapa sepatu-sepatu yang dijual di produksi terbatas karena informasinya sepatu-sepatu tersebut masih dibuat handmade oleh pekerjanya.
Ini sepatu lokal pertama yang saya beli karena temen-temen dikantor pada punya juga, latah banget emang nggak mau kalah ikutan trend dikantor. Namun sebenarnya akhirnya saya tertarik ikutan beli juga lebih kepada harganya sih yang dibawah satu juta. Eh ternyata sepatu lokal lain lebih murah lagi dibawah 500 ribu rupiah.
Mengutip dari laman instagram resminya @sepatucompass telah ada sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa kali masa jatuh dan bangun namun masih dapat bertahan hingga sekarang dan kalau mau jujur bisa dibilang sepatu Compass salah satu merk lokal yang paling banyak ditiru produknya.
Material : kanvas
Type : low cut
Colour : White, Blue
Sole : Rubber
Size : 38
Harga : 725.000
Beli di : market place warna hijau
@under market store
Kirain ada Runner di salah satu list. Nyaman. Cuma kalau bagian bawah kena air dan di ubin, auto licin.
BalasHapusMudah2an bisa punya salah satu dr brand yang mbak sebut di atas.
Salam kenal nan hangat dari Lombok ^^
salam kenal juga mba. wuah aku baru tahu merk runner, sayang yah kalau sepatu bagus tapi kurang nyaman dipakai disaat tertentu.
HapusSepatu Warrior ini modelnya mirip Converse ya Mbak. Emang yang sering kalah itu di bagian sol di area pangkal jari. Mesti mbetat gitu.
BalasHapusKalo Aerostreet ini kaya sepatu capung ya. Emang kalo putih sih gampang kotor, tapi menurutku, malah looks better pas udah agak lusuh gitu.
iyes bener mas warrior ini converse versi low budget mas, mirip capung juga malah daripada aerostreet.
Hapusbener juga sih yah kalau sepatu putih kelihatan lusuh jadi lebih keren yah, tapi aku tuh gak sukaaa, sok bersih anaknya
Terakhir pake sneakers wakru sekolaah. Huwaaahhh. Paling cakep yang Compass ya, harganya juga aduhai. Haha. Tapi kalo kualitasnya sebanding sih pastinya worth to buy tuh, buktinya sampai antri-antri orang nungguin ya..
BalasHapusudah lama banget yah mba pastinya, yang penting nyaman dan praktis kalau sekarang yang mba alas kakinya. bener mba compass menjual kualitas makanya org juga pd nungguin bgt
HapusRefrensi bagus mbak... Kdbstulan aku lagi cari sneaker. Dari pada beli keliatannya bermerk Inter tapi KW mending beli asli yg lokal2 aja yaa
BalasHapusnah iya aku juga prinsipnya gitu, sesuai dompet aja sih kalau lagi ada rejeki lebih boleh lah beli yang branded tapi gak anti dan malah suka sama produk lokal yang berkualitas, daripada kw-kw-kw yah kan.
Hapustertarik dengan aerostreet tapi belum pernah beli. terimakasih rekomendasinya
BalasHapusyuk yuk di cek deh mba ig-nya setiap bulan selalu ada produk baru yang diluncurkan dan harganya terjangkau banget
HapusDulu ketika aku sekolah SMP, aku diwajibkan sekolahku untuk memakai Warrior ke sekolah. Alasannya karena menghindari kesenjangan sosial antar murid. Sepatunya sendiri dijual di sekolah.
BalasHapusSekarang aku masih pakai sneakers jika aku belanja ke supermarket. Soalnya enak dipakai jalan-jalan.
Tetapi aku masih pakai sneakers Cina. Karena memang harganya lebih murah, dan tahan lama sampai sekarang, ini sudah 3 tahun.
Aku pernah dapet sneakers lokal, diberi oleh teman. Tapi sayangnya jarang kupakai, karena aku cuma tahan memakainya sampai 2 jam. Sepertinya alasnya kurang empuk.
Kalau sneakers Cina-ku sudah soak, aku mau beli sneakers lokal. Asalkan memang terbukti tahan lama. Kalau begini sih, harus rajin-rajin baca review dulu sebelum beli ya.
iya bener kak dulu tuh sepatu kembar satu angkatan untuk menjaga agar tidak terjadi kesengangan sosial sesama murid, kalau sekarang udah gak berlaku lagi deh kayanya.
Hapusaku belum pernah beli justru kak sepatu sneakers merk china. rekomendasi merknya dong kak ? pingin tahu juga
Sepatu yang masih hits sampai saat ini, produk lokal yang mumpuni. Membahas tentang warrior, saya jadi terinhat masa2 smp dan sma, hanya punya sepatu itu, sekilas mirip dengan converse hehehe.
BalasHapusyang awet bgt emang warrior sih yah mba dari dulu sampe sekarang masih eksis.
HapusSaya mungkin bakal banyak komentar tentang Aerostreet soalnya sepatu ini yang paling buat saya terkaget-kaget dalam dunia per-sepatu-an.
BalasHapusAwalnya saya kira kualitasnya abal-abal karena sepengalaman saya dulu di harga segitu biasanya sepatunya sedikit "kurang waras" daya tahannya. Saya coba beli dua. Eh, pas datang ternyata malah bagus banget dan masih tahan sampai sekarang. Kekurangannya tentu saja ada. Untuk lapisan dalamnya, kadang rasanya "squacky" banget. Ituloh yang kalau kemasukan air suaranya "nyit nyit nyit" berisik begitu wkwkwk
Dan saya belum pernah beli merk-merk tersebut satupun. Ya, awalnya saya ngira itu produk luar negeri. Setelah baca di sini jadi tahu nih.
BalasHapusNext time kalau mau beli sepatu beli yang Aerostreet Volt casual yang ringan. Saya suka 😍
Ketiga mereknerek sneakers di atas baru kutahu setelah baca artikel ini. Duh diriku memang kudet
BalasHapusaku belum kesampean dapet sepatu compass nih :( selalu keabisan
BalasHapusAnakku pake aerostreet juga, nggak nyangka kalo harga semurah itu bisa dapet sepatu yang kualitasnya kayak harga jutaan 😀
BalasHapus