Sudah terlalu lamanya beli saya pun hampir saja lupa menggunakan, saya pun segera melakukan booking untuk bulan juli lalu, namun ternyata sejak awal bulan diberlakukan kembali PPKM oleh pemerintah.
Hotel yang saya pilih adalah Four Points By Sheraton yang berada di pusat kota Jakarta, tepatnya di Jl MH Thamrin, dengan diberlakukannya PPKM di tanggal kedatangan saya, saya pikir tidak memungkinkan untuk kita bisa datang ke hotel tersebut, karena adanya penyekatan di beberapa area jalannya.
Terkendala hal tersebut saya pun melakukan reschedule dan ternyata PPKM diperpanjang terus oleh pemerintah hingga bulan agustus 2021 ini, untungnya dari pihak hotel Four Points By Sheraton pun dapat memenuhi permintaan saya, padahal saya sudah melakukan reschedule sebanyak 3 kali.
Namun akhirnya karena saya lupa melakukan reschedule kembali, saya sekeluarga pun memutuskan untuk datang saja di hari sabtu, 7 agustus 2021 sesuai dengan jadwal booking dan kami sengaja datang untuk check in ke hotel di malam hari menjelang waktu istirahat agar tidak bertemu dengan karyawan dan tamu hotel terlalu sering .
Alasan utama lainnya karena di hotel Four Points By Sheraton tidak ada fasilitas kolam renang maupun bathtub di kamar yang kami pesan (dan diseluruh kamar memang tidak ada), dengan tidak adanya kedua fasilitas tersebut saya pikir kalau datang siang pun, anak-anak akan kecewa dan bosan.
Review Hotel
Ini adalah kali pertama kami menginap di hotel Four Points By Sheraton, hotel yang berada tepat di depan gedung sarinah ini bila kita lihat lebih mirip dengan bangunan kantor seperti bangunan di kanan dan kirinya.
Setelah memarkir kendaraan kami di lantai 4, kami pun turun ke lantai 1 area lobby sekaligus terdapat restoran yang cukup besar, by the way jalanan menuju parkirannya sangat minim sekali dan berkelok-kelok pastikan kamu mahir yah membawa kendaraan roda empatnya.
Kami diterima dengan baik dan ramah oleh mba resepsionis yang juga menginformasikan untuk penyajian sarapan di dalam kamar karena masih dalam rangka PPKM sehingga restoran pun ditutup sementara waktu.
Sesuai dengan permintaan room with city view, saya pun diberikan kamar nomor 921, salah satu kamar yang ada di lantai 9 dan saya puas sekali dengan kamar tersebut. Area kamar cukup luas, bersih dan yang paling penting pemandangannya pun ok lah.
Begitu memasuki kamar yang pertama kali menarik perhatian yang kami dapatkan dari jendela besar yang berada di belakang tempat tidur, tidak seperti biasanya hotel yang pernah kami tempati, adalah pemandangan sekeliling berupa gedung-gedung tinggi di sekitar jalan MH Thamrin menuju bundaran HI.
Jendela besar lainnya juga ada disamping meja kerja, dari sini pemandangan yang terlihat tentu saja gedung sarinah yang tengah direnovasi selain itu juga terlihat kendaraan-kendaraan berat yang tengah digunakan untuk membangun daerah sepanjang jalan MH Thamrin.
Menurut saya sebagai salah satu hotel budget dari Marriot Bonvoy Group, fasilitas kamar dari hotel Four Points By Sheraton tidak mengecewakan. Untuk perlengkapan toiletries disediakan lengkap mulai dari shampo, sabun, kondisioner hingga hand body. Selain itu di dalam toilet dengan shower air hangat dan air dingin, disediakan juga sikat gigi, pasta gigi, shower cup, cotton bud dan tersedia hair dryer serta handuk besar untuk 2 orang dewasa.
Desain kamar minimalis, dengan cat berwarna putih, jendela-jendela besar berhordeng warna abu-abu dan hanya ada sebuah lukisan di atas meja kerja, saya pikir justru ini bagus karena pemandangan sekeliling kamar sudah cukup membuat kamar lebih semarak.
Untuk lemari pakaian berada disebelah pintu toilet, dibuat dengan pintu invisible yang dibagian depannya di pasang sebuah kaca besar, favorit saya untuk perfotoan ootd. Di dalam lemari terdapat gantungan baju, meja setrika plus setrikaan serta safety box dan sepasang sandal hotel berwarna putih.
Oleh mba resepsionis telah diinfokan untuk kamar yang kami tempati mendapatkan tempat tidur berukuran king size. Menyesuaikan dengan kapasitas kamar, hanya ada sebuah lemari nakas kecil di sebelah kanan yang terdapat juga telpon kamar dan di salah satu laci bagian bawahnya terdapat stiker penanda arah kiblat untuk sholat.
Tepat di depan tempat tidur terdapat tv dengan pilihan saluran nasional dan internasional, dibawah tv terdapat meja yang menyambung panjang hingga ke meja kerja. Meja kerja ini dilengkapi dengan lampu meja dan juga kursinya yang dapat berputar, yang dijadikan mainan oleh kedua anak saya.
Masih memaksimalkan penggunaan meja yang tertempel di dinding tertata rapi dua botol air mineral bersama teko listrik, cangkir, piring kecil dan sendok beserta free complimentary berupa gula, kopi dan yang paling membuat paksu senang adanya teh Merk Ahmad Tea dari London dan dibagian bawah terdapat kulkas kecil berwarna hitam.
Untuk dapat menikmati pemandangan yang ada, di bagian sudut kamar juga tersedia sofa berukuran besar yang empuk namun kemudian dijadikan tangga oleh anak saya yang paling kecil untuk naik-naik ke bagian jendela yang disisinya cukup luas bisa ia duduki.
Oiya dari dalam lemari juga ada meja lipat yang dapat kita fungsikan sebagai meja untuk menaruh tas atau koper. Kebetulan untuk staycation kali ini saya tidak membawa koper satupun. Bawaan kami kali ini sangat ringkas sekali hanya sebuah backpack dan sebuah tas jinjing saja.
Saya hanya membawa pakaian ganti untuk anak-anak yang akan dikenakan esok setelah mandi pagi, sementara saya dan paksu hanya membawa pakaian tidur saja, karena untuk pulang kami sepakat memakai lagi pakaian yang kami gunakan saat kami datang.
Seperti biasa bila menginap di hotel orang yang pertama akan tidur tentu saja saya yang tak sanggup bergadang, sementara anak-anak dan paksu bermain, bercanda, menonton dan main hp hingga lewat larut malam.
Mungkin karena terpengaruh suasana juga yah, menginap di tengah kota ini tidak terlalu terasa, yang menyadarkan kalau ini ditengah kota hanyalah suara sirine yang berganti-gantian dan sangat sering terdengar, entah itu sirine ambulan dan sirine polisi.
Kali ini Zaidan bangun pagi sekali, tidak seperti biasanya setelah shalat subuh ia akan tidur lagi, ia sudah sibuk memainkan ipadnya dan mengeluh lapar padahal semalam sebelum tidur ia dan adiknya sempat makan mie rebus dalam kemasan dahulu.
Untuk sarapan diantar ke kamar sekitar jam 7an pagi, sesuai dengan pesanan kami yang datang berupa nasi goreng dan mie goreng untuk main course, pencuci mulut berupa buah-buahan segar, minuman dua poci kecil earl grey tea, untuk anak-anak kami pesan juga sereal dengan susu putih dan pancake.
Untuk sarapan ini porsinya sangat cukup sih kalau menurut perut kami berempat, selain itu rasanya pun enak-enak. Untuk nasi goreng dan ayam goreng bahkan disajikan tidak hanya dengan telor mata sapi, kerupuk dan acar namun juga disertai dengan ayam goreng serta sambal.
Selain menu-menu yang telah kami pesan tersebut diatas, ada juga pilihan menu makanan dan minuman lainnya untuk sarapan ini, seperti yang biasa kita temukan bila sarapan disajikan secara buffet di hotel, cukup variatif pilihannya, tidak hanya tersedia indonesian breakfast namun juga american style breakfast.
Beberapa kali ketika kami tengah menikmati sarapan terdegar suara polisi berpatroli dengan pengeras suara yang melarang adanya kegiatan olahraga baik itu berjalan kaki, berlari ataupun bersepeda di sepanjang jalan MH Thamrin ini, mengingat saat ini memang sedang PPKM dan tidak adanya car free day.
Namun kami lihat dari pagi sekitar jam 6 tetap saja ada orang-orang yang berolahraga ataupun sekadar berjalan-jalan di sepanjang jalan tersebut, sehingga di jam 9 kami putuskan untuk keluar hotel dan berjalan menyusuri sepanjang jalan MH Thamrin menuju bundaran HI.
Inilah salah satu moment yang saya sangat rindukan pada kehidupan sebelum pandemi, hanya karena melihat anak saya yang paling kecil Zeanissa bisa berlari-lari dengan tertawa-tawa di trotoar jalan, sungguh sedih sekali melihatnya karena ini adalah pengalaman pertamanya bisa keluar berjalan-jalan dan bebas berlarian.
Setelah mampir membeli minum dan es krim kami pun kembali lagi ke hotel, sebenarnya kami keluar hanya sekitar sejam saja namun tanpa terasa sudah hampir waktunya kami check out dari hotel, setelah beberes kami pun meninggalkan hotel sebelum jam 12 siang.
Kesimpulan
Hotel Four Points By Sheraton ini pelayanannya baik, fasilitas yang disediakan juga cukup sesuai, kamar tidurnya nyaman dan bersih, sarapannya enak dan memuaskan. Namun menurut saya ini adalah hotel untuk kepentingan bisnis yah bukan untuk hotel staycation apalagi dengan membawa anak-anak.
Kalau kamu ingin mencari hotel murah dengan pemandangan pusat kota jakarta, Hotel Four Points By Sheraton ini pilihan yang tepat apalagi kalau ada rencana untuk bisa menikmati car free day di Jakarta untuk bersepeda atau kegiatan lainnya, rekomen sih menginap disini.
Selama pandemi pun hotelnya menjaga protokol kesehatan dengan baik, dipintu depan tersedia tempat mencuci tangan, pengecekan suhu dan kondisi hotel pun tidak ramai karena adanya pembatasan tamu.
Apalagi senangnya menginap di Hotel Four Points By Sheraton ini tidak perlu deposit yah dan walaupun satu gedung dengan kantor Bank Mayapada, kita tetap diberikan free parking ticket.
Happy staycation.
Aku blm pernah mba menginap disini Four Points, abis baca ini jadi kepengen juga bawa anak kesini, pasti happy banget.
BalasHapusKangen juga sama suasana sebelum pandemi, dimana kita bisa bebas ke CFD ya Mba.
Alhamdulillah ya mba bisa staycation bareng keluarga, reviewnya bisa jadi list referensi nih staycation ditengah kota jakarta
BalasHapusNoted nih mom Maya, sebagai penggemar hotel budget namun nyaman aku pengen cobain nginep disini deh next time..enak ya ditengah kota
BalasHapusIh, viewnya yang deket tempat tidur itu instagramable deh. Bagus tuh buat bikin konten. Noted. Nanti kalau dah aman, dan mau ke jakarta bisa deh langsung book di sini.
BalasHapusnah bener tuh mba, yang mau buat2 konten bisa banget nginep disini
HapusSeneng banget ya mba bisa menghabiskan waktu bersama keluarga untuk staycation bareng di hotel yang tempatnya nyaman bnget
BalasHapuswah emang recomended ya mbak
BalasHapusmenginanp di Hotel four point Sheraton ini
di tengah kota pas, viewnya kece pula
Aku dulu pernah nginap di jaringan four point by sheraton ini, mbak tapi yang di makassar. Memang cukup lengkap si fasilitasnya hotel ini
BalasHapuswuah aku belum pernah ke makassar mba, bisa jd referensi nanti kalo ke makassar untuk nginep di four point juga
HapusJadi kepengen deh mom. Pasti happy banget ya bisa staycation bareng keluarga.apalagi dapat bed yang king size gitu ya. Olala, nyaman banget boboknya😁
BalasHapusMelihat jendela besarnya langsung menghadap ke jalanan, jadi seru yaa.. Anak-anak bisa bermain hitung mobil yang lewat, hehehe..
BalasHapusAku baru tahu banget niih...terkait prokes, saraoan jadi di antar ke kamar yaa..
Terakhir kami menginap di Jakarta, masih boleh ke restorannya, tapi dengan kapasitas tertentu. Kalau kesiangan, harapan antri dulu.
ah bener banget teh jadi bisa main hitung kendaraan, cuma kemarin kita datang sepiii jarang banget ada mobil lewat dan sebelum ppkm emang boleh kok teh makan di restonya cuma di jadwalkan kedatangannya, tp krn ppkm aja jadi sarapan dikamar.
Hapusasyik ya temen2 di jakarta pandemi gini setidaknya ga bisa liburan bisa staycation di hotel hotel. apalagi hotelnya bagus dan pemandangan kotanya keren
BalasHapussaya selama pandemi juga beberapa kali staycation
BalasHapustapi bukan di tengah kota
karena ini di kepulauan jadi kami menyepi ke resort2 di tepi pantai
lumayan harganya miring