Tidak semua cerita cinta itu tragis seperti kisah Romeo dan Juliet
Tidak semua cerita cinta itu seperti kisah disney princess
Karena cerita cinta saya dan pak suami konyol sekali.
Hari ini 24 November 2020, 9 tahun sudah petualangan rumah tangga kami berjalan. Nggak usah di tanya deh cerita susah dan senangnya, yang membuat emosi dan berujung pada perpisahan pun ada dan alhamdullilah itu tak terjadi, terselesaikan dan terlalui dengan baik.
Sore itu setelah ashar prosesi akad nikah kami di gelar di masjid dekat rumah, sesuai dengan keinginan saya untuk menikah dimasjid. Tidak ada yang luar biasa, prosesi pernikahan hanya di hadiri oleh sedikit sekali tamu undangan, selain orang tua, saudara, kerabat dan juga beberapa teman saya dan pak suami.
Pernikahan kami memang tidak direncanakan, jadi yah seperti dadakan karena hanya butuh waktu seminggu setelah pak suami dan keluarganya kerumah untuk melamar kemudian akad pun dilangsungkan.
Tidak hanya kerabat yah teman-teman pun ketika saya beritahu rencana saya akan menikah pun kaget sekali, karena kok tiba-tiba nikah ? sampai ada yang berfikir negative dikiranya menikah karena saya berbadan dua.
Dihari pernikahan pun pagi harinya kami masih bekerja, kebetulan saya dan pak suami bekerja di kantor yang sama. Iya kami ini salah satu penganut cinta lokasi. Itulah mengapa akad nikah kami langsungkan di sore hari.
Kalau orang-orang setelah menikah pergi bulan madu, kami berdua tetap pergi kekantor dan yang tahu kalau kami sudah menikah cuma ada dua orang teman kantor aja, hahaha.. sungguh sangat konyol kan. Ini karena ada peraturan dari perusahaan yang melarang karyawannya menikah dan kenapa saya nggak resign saja dari kantor, sayang soalnya sudah mau akhir tahun, bonus sudah mau turun. hahaha.
Loh memangnya setelah akad tidak ada resepsi ? tidak ada... sampai 6 bulan kemudian di bulan mei, kami baru menggelar resepsi pernikahan. Kenapa kok menunda sampai lama sekali ? sebenarnya saya dan pak suami malah tidak mau ada resepsi, tapi yah saya itu anak pertama dan pak suami adalah anak bungsu dan kedua orang tua kami adalah orang jawa.
Sangat tidak bijaklah kalau sampai kami berdua ini tidak menyenangkan orang tua kami dengan meniadakan resepsi pernikahan kami, akhirnya kami pun mengalah tanpa banyak perlawanan lagi, jadi resepsi di gelar memang benar-benar untuk menyenangkan orang tua saja, saya dan pak suami pun membuat undangan tidak banyak. apalagi suami saya cuma mengundang teman stmnya aja.
Sekarang kalau di ingat-ingat lagi sungguhlah pernikahan kami ini harusnya bisa dijadikan skenario film, saya nggak mau sinetron, saya nggak suka nontonnya, hahaha.
Tidak hanya pernikahan kami sih yang konyol awal mula cerita cinta kita pun lebih dari itu.
Seperti yang sudah saya bilang saya dan pak suami kerja di satu kantor yang sama, bedanya saya adalah anak baru dikantor tersebut. Setelah seminggu saya menjadi anak baru, saya masih nggak kenal dengan suami saya. Sampai ada kejadian motor saya hilang barulah saya mengenalnya.
Bukan hilang sih sebenarnya motor saya itu, lebih tepatnya di sembunyiin dan yang menyembunyikan tidak lain dan tidak bukan yah suami saya itu. Hahahaha.
Pengakuannya pak suami kenapa dia sembunyikan motor saya karena dia kesal saya sering parkir motor sembarangan dan mengganggu, akhirnya karena dia nggak tahu itu motor siapa dan dia nggak bisa ketemu sama orangnya makanya di sembunyikan biar tahu orangnya.
Ternyata yang punya motor perempuan. cantik lagi.
Akhirnya nggak jadi marah malah jadi naksir. Apa saya naksir juga ? Ya, NGGAKLAH.
Pulang kerja itu saya nangis, karena merasa kok orang ada yan sejahat itu. sampe rumah pun saya masih nangis-nangis dan ibu saya bilang "udahlah resign aja kalau temannya pada iseng kelewatan begitu"
Tapi nggak resign sampai di nikahin.
baca judulnya jadi keinget HONNE dan gempi :D
BalasHapusiya mba ini ambil judulnya dari lagu honne tapi maaf aq gak tau deh ada apa dengan gempi dan honne
Hapus