Memperingati sebulan #dirumahaja, dimulai di bulan maret, ternyata nggak berasa juga yah.. tahu-tahu sudah berganti bulan dan sudah dipertengahan bulan april, mungkin ((mungkin yah) karena sejujurnya saya belum merasakan bosan yang luar biasa sampai bingung mau melakukan apa dirumah.
Lah kok bisa ?! Sementara (hampir) semua orang sudah pada mulai teriak-teriak bosan dirumah aja dengan berbagai macam status update di ig ataupun wa dan berakhir dengan pertanyaan kapan yah corona ini berakhir ?, kapan yah dunia bisa normal lagi ? kapan yah bisa jalan-jalan lagi ? kapan yah...
Nggak bisa dipungkiri perasaan bosan sih tetap ada cuma levelnya rendah sekali sehingga tidak yang membuat pikiran saya jadi stress karena nggak bisa kemana-mana dan terpaksa dirumah aja. Bahkan selama 30 hari itu saya cuma keluar rumah 2 kali Untuk ke sekolah dan tempat les zaidan menggambil buku dan modul tugasnya.
Yang buat saya malah lebih stress yaitu nonton tv, dengar berita update tentang covid19 hingga akhirnya memutuskan berhenti nonton tv di akhir bulan maret lalu dan nggak lagi mau tahu mengenai angka tentang jumlah pasien yang terinfeksi, yang sembuh hingga yang meninggal karena covid 19 ini.
Yang buat saya malah lebih stress yaitu nonton tv, dengar berita update tentang covid19 hingga akhirnya memutuskan berhenti nonton tv di akhir bulan maret lalu dan nggak lagi mau tahu mengenai angka tentang jumlah pasien yang terinfeksi, yang sembuh hingga yang meninggal karena covid 19 ini.
Selama 30 hari #dirumahaja ini saya lebih banyak berkegiatan dengan kedua anak saya, zaidan 5 tahun setengah dan zeanissa bayi 7 bulan. Selain memang harus tetap buka laptop untuk kerja dari rumah dan setidaknya seminggu sekali meeting zoom dengan temen-temen kantor dan bos juga.
Selebihnya saya menghabiskan waktu di sepanjang hari dengan menemani zaidan buat tugas sekolah dan les, setelah selesai barulah kita nonton film hasil download zaman dulu sebelum ada corona, minggu pertama nggak berhenti-henti nonton sonix, minggu berikutnya nonton frozen bergantian yang pertama dan yang terakhir, minggu selanjutnya nonton how to train your dragon nomor 1 sampai dengan 3 plus film pendeknya juga dan minggu ini nonton kartun larva yang episodenya sudah banyak banget. Kelar nonton kita main hp sementara saya sibuk surfing di ig, whatsapp dan youtube sementara zaidan main game bergantian di hp dengan tab sampai batrenya habis.
Lain waktu saya menemani zaidan main lego, baca-baca macam-macam buku, kita bercanda sama zeanissa si bayi, nonton tiktok dan pura-pura bikin juga tapi yang ada nggak pernah kita upload, kita bahkan nggak pernah ingin tidur siang, seharian pindah tempat antara kamar dan ruang tengah saja setiap hari, paling ditambah ke teras rumah sebentar buat lihat-lihat tetangga yang ada diluar, melihat teman-teman zaidan lebih tepatnya yang masih pada main-main dan ini bikin saya kesel kenapa orang tua mereka masih membebaskan anak-anaknya main bersama-sama keluar rumah atau kita pagi-pagi jemur jemur badan sama sesekali olah raga.
Begitu saja kegiatan kita berulang selama sebulan ini. Nggak terlalu yang gimana-gimana tapi malah membuat buat saya jadi berpikir ternyata selama ini saya kurang banyak waktu sama anak-anak saya, mungkin karena saya kerja dari pagi sampai sore. Sampai rumah sudah magrib, hampir malam dan cuma bisa main-main sama mereka yah sekitar 3-4 jam sebelum kita bobo malam.
Jadi akhirnya saya pikir kenapa saya nggak ada bosan dirumah karena saya seperti menemukan waktu saya yang dulu hilang bersama anak saya, karena pandemi corona ini saya jadi punya quality time sama anak-anak saya. Jadi alih-alih merasa bosan saya justru menikmati bonding time dengan anak-anak saya. Terlebih lagi saya seperti meresapi sekali kalimat "stay at home : you are not stuck but you are safe". Rasa aman berada dirumah pun akhirnya mengalahkan rasa bosan yang mungkin bisa datang bila saja harus ada dirumah bukan karena penyakit pandemi ini.
Gimana kerjaan may ? lancar kok sejauh ini, walau harus sudah buka laptop jam 5 pagi dan baru tutup jam 9 atau 10 malam, walau kerja kok malah jadi nggak ada waktunya karena harus stand by terus cek wa chat dan wag juga dan setiap ada waktu kosong di jam kerja selalu buka laptop karena sebisa mungkin harus membagi waktu dengan mengurus 2 orang anak kecil, bahkan ketika kantor memberikan survey setelah 2 minggu lamanya menginstruksikan karyawan untuk wfh dengan sangat yakin saya menginformasikan saya bisa menghadle pekerjaan tetap berjalan seperti ketika saya bekerja dari kantor dan hasil survey pun menunjukkan bila teman-teman sekantor pun merasakan hal yang sama seperti saya.
Memang sih rutinitas kerjaan saya itu benar-benar banyak sampai bikin sakit punggung hanya ada di awal bulan dan yah kejadian di awal bulan april ini, sampai susah buat ninggalin laptop karena di buru deadline yang bulan ini maju pake banget dan saya bisa ngejar deadline tersebut karena... sudah saya persiapkan kerangka kerjaannya dan terutama pikiran saya untuk melakukan mana yang menjadi prioritas utama untuk diselesaikan.
Jadi menyenangkan saja buat saya selama 30 hari dirumah aja, nggak bosan karena ada saja kegiatan yang menyibukkan namun nggak tahu deh kalau nanti-nanti.. kita lihat updatenya yah.
Walaupun saya tak merasa bosan karena dirumah aja namun bukan berarti saya nggak kangen yah dengan banyak hal, dipostingan lain saya akan cerita apa saja yang paling saya rindukan selama masa karantina ini dan tentu saja harapan saya sama dengan semua orang yang merasakan imbasnya tak berharap lebih lama lagi wabah corona virus ini segera berakhir dan kehidupan pun berjalan normal.
Walaupun saya tak merasa bosan karena dirumah aja namun bukan berarti saya nggak kangen yah dengan banyak hal, dipostingan lain saya akan cerita apa saja yang paling saya rindukan selama masa karantina ini dan tentu saja harapan saya sama dengan semua orang yang merasakan imbasnya tak berharap lebih lama lagi wabah corona virus ini segera berakhir dan kehidupan pun berjalan normal.
Sebagaimana saya bisa mengusahakan untuk tetap berpikir positive selama kita dirumah aja sehingga menjauhkan jenuh, saya pun berharap ibu-ibu lain bisa menikmati waktu karantina ini untuk lebih mendekat pada anak-anak, pasangan hingga pada sang maha pencipta.
Kalau kalian gimana selama 30 hari dirumah saja, merasakan bosan luar biasa atau seperti saya masih bisa menikmatinya ? sharing yah di kolom komentar
loph,
Maya Rumi
alhamdulillah saya masih menikmatinya, malah bersyukur bisa di rumah soalnya jadi dekat anak2, si bayi juga lebih terpantau karena mulai MPASI, memang selalu ada hikmah ya dari setiap kejadian
BalasHapus