Ceritanya bulan lalu saya ketemuan dengan teman-teman kuliah, bisa dibilang juga ini semacam reuni kecil karena ketemunya cuma sama dua temen main selama ngampus. Kita selalu ketemuan itu di mall yang sama di daerah Jakarta Selatan dengan alasan cari tempat yang di tengah-tengah agar mudah di capai.
Awalnya janjian ketemu adalah jam 5 sore, tapi salah seorang teman malah minta ketemuan di siang hari, namun karena saya nggak bisa akhirnya saya nyusul tetap sesuai dengan kesepakatan. Dua orang teman ini sudah datang dari jam makan siang dan saya baru akan datang di hampir waktu makan malam akhirnya bosanlah mereka nungguin saya.
... dan kebosanan pun bertambah karena begitu kita bertemu, saya langsung melipir masuk ke dalam toko buku, saya bilang 5 menit saja karena memang sudah tahu mau beli buku apa buat di baca jadi nggak harus milih-milih lagi eh ternyata saat di kasir mbaknya ngasih tahu sedang ada promo dan promo buku ini menggiurkan buat saya, beli buku penerbit tertentu dengan total 200 ribu dapat diskon 40 ribu, kesempatan yang tidak bisa dilewatkan.
Muter-muterlah saya cari buku lain, temen saya sebut saja A nyamperin saya yang lagi milih-milih buku di display, terjadilah percakapan seperti dibawah ini :
"may, coba lo kasih rekomendasi buku buat gw baca ?"
"lo sukanya buku apa ?"
"yah apa aja yang penting rekomended deh dari lo buat gw baca. Lo tau nggak, gw terakhir kali baca buku itu jaman smp, habis itu gw cuma baca majalah aja itupun kalau lagi sempet, kalo nggak males gw baca-baca"
"gw sih biasanya beli novel tentang percintaan gitu, tapi kadang baca novel detektif kaya Sherlock Holmes juga, tapi gw juga suka novel kocak kaya Raditya Dika"
Saya ngambil buku terbaru Raditya Dika dan ngasih ke A. Eh ternyata dia nolak, ternyata A nggak suka buku Raditya Dika, saya lupa deh alasannya apa. (lupa apa takut nulis jujur yah may ? hehehe). Datanglah temen saya satunya lagi B, dengan muka kesal dan terlihat sudah habis kesabaran. Saya cuma senyum-senyum saja menanggapinya, niatnya sih mau mereda amarah eh yang ada malah kena omel.
"May plis deh, gw udah nungguin lo setengah harian terus pas kita baru ketemu lah lo malah ngabisin waktu gak guna gini di toko buku.. buruan deh akh gw pengen muter-muter di mall"
Saya baru mulai rutin baca lagi tahun lalu, vakum lebih dari 2 tahun setelah masa melahirkan. Bener-bener nggak ada waktu buat baca, jangankan baca buku, belanja bukunya aja nggak sempat ke toko buku atau beli online atau sekedar browsing-browsing deh di internet untuk cari buku-buku baru yang menarik untuk dibaca. Waktu saya benar-benar habis untuk ngurus anak bayi dan kerja.
Makanya senang sekali begitu sudah bisa merutinkan kegiatan baca buku ini lagi, yang sekarang rasanya kok jadi me time dari anak dan suami, jadi setiap ada kesempatan pergi ke mall dan kebetulan ada rencana beli buku baru pasti deh saya menyempatkan untuk mampir ke toko buku.
Setelah memiliki anak kecintaan saya sama buku jadi bertambah, karena nggak lagi hanya beli buku untuk diri sendiri tapi juga untuk anak. Baru tahulah saya kalau buku anak-anak ini banyak macamnya : ada board book, sticker book, activity book, sound book, pop up book dll, dsb. Pokoknya saya keranjingan banget deh beli-beli buku anak-anak juga.
Setelah memiliki anak kecintaan saya sama buku jadi bertambah, karena nggak lagi hanya beli buku untuk diri sendiri tapi juga untuk anak. Baru tahulah saya kalau buku anak-anak ini banyak macamnya : ada board book, sticker book, activity book, sound book, pop up book dll, dsb. Pokoknya saya keranjingan banget deh beli-beli buku anak-anak juga.
Seperti kebanyakan orang yang demen baca buku yang paling enak adalah aroma buku itu sendiri, karena menurut Matija Strlic dari University College London, bau buku punya kombinasi antara aroma rumput, aroma asam dan aroma vanili. Sementara yang membuat kertas pada buku punya wangi yang khas adalah karena lignin atau zat kayu. Selain dari kertas, komponen buku lainnya yaitu tinta dan lem juga akan melepaskan senyawa kimia ke udara dan menciptakan bau-bauan yang unik.
Itulah sebabnya sampai sekarang saya masih nggak bisa move on untuk beralih baca buku fisik ke baca e-book. Bahkan belum tertarik juga untuk membeli Kindle, tablet khusus untuk membaca e-book yang dikembangkan oleh Amazon. Sepertinya kenikmatan baca buku fisik masih belum bisa mengalahkan kemudahan baca yang ditawarkan oleh e-book.
Beberapa waktu lalu saya menemukan informasi, kenapa sih orang lebih senang baca buku fisik, beberapa alasan itu diantaranya adalah :
1. Menjadi lebih fokus terhadap bacaan saat kita membaca buku fisik
Menurut saya karena nggak ada faktor pengganggu seperti browser yang ada di e-book yang kemudian menjadi pengalih dari membaca buku, kalau sudah baca buku ya paling-paling kita nggak fokusnya itu kalau ada orang yang gangguin pas kita lagi baca buku, seperti saya di gangguin zaidan.
2. Mata tidak lelah melihat layar gadget
Umpamakan membaca e-book yang 500 halaman banyaknya ditambah dengan tingginya tingkat pencahayaan layar, pasti akan membuat mata kita cepat lelah dan lama-lama juga bisa mengakibatkan dampak negatif pada kesehatan mata, sementara untuk buku fisik, hal tersebut bisa di minimalisir tapi negatifnya adalah tangan pegal harus memegang buku (apalagi kalau bacanya sambil tidur-tiduran di kasur), terutama buku-buku yang tebal dengan hard cover.
3. Tidak takut di curi orang
Kalau beli buku fisik, selain kejadian dicuri orang juga jarang terjadi karena pencuri kurang minat nyuri buku, bila pun benar ada yang curi kita masih nggak terlalu berat untuk membeli kembali, tapi kalau e-book walau pencuri nggak suka baca buku tapi kan terlihatnya itu sebagai gadget dan akan ada orang yang berminat beli apalagi bila di jual murah.
4. Bisa dimintai tanda tangan penulis buku
Walau saya jarang banget yah minta buku di tanda tangan sama penulis, tapi kalau lagi ada PO buku baru dengan iming-iming dikasih tanda tangan penulis yang saya suka, saya pasti beli bukunya.
5. Bisa jadi koleksi untuk dibaca anak cucu kita di masa depan
Ini bisa dibilang saya nggak sadar melakukannya, mudah-mudahan sih anak saya nanti juga bisa sama suka baca dengan saya, kalaupun nggak buku itu akan bisa tetap kita baca berulang kali yah kan ?.
6. Lebih mudah menandai bagian favorit atau penting
Saya biasanya pakai post it warna-warni yang ukuran kecil di tempel di halamannya, daripada pakai highlighter, karena nggak suka lihat halaman buku yang tertembus highlighter itu.
7. Lebih mudah untuk disumbangkan
Walau nggak pernah nyumbangin dan merasa berat untuk menyumbakan buku sendiri tapi kalau diminta untuk sumbang buku saya pasti mau, caranya yah beli lagi buku baru memang khusus untuk disumbang.
Beberapa waktu lalu saya menemukan informasi, kenapa sih orang lebih senang baca buku fisik, beberapa alasan itu diantaranya adalah :
1. Menjadi lebih fokus terhadap bacaan saat kita membaca buku fisik
Menurut saya karena nggak ada faktor pengganggu seperti browser yang ada di e-book yang kemudian menjadi pengalih dari membaca buku, kalau sudah baca buku ya paling-paling kita nggak fokusnya itu kalau ada orang yang gangguin pas kita lagi baca buku, seperti saya di gangguin zaidan.
2. Mata tidak lelah melihat layar gadget
Umpamakan membaca e-book yang 500 halaman banyaknya ditambah dengan tingginya tingkat pencahayaan layar, pasti akan membuat mata kita cepat lelah dan lama-lama juga bisa mengakibatkan dampak negatif pada kesehatan mata, sementara untuk buku fisik, hal tersebut bisa di minimalisir tapi negatifnya adalah tangan pegal harus memegang buku (apalagi kalau bacanya sambil tidur-tiduran di kasur), terutama buku-buku yang tebal dengan hard cover.
3. Tidak takut di curi orang
Kalau beli buku fisik, selain kejadian dicuri orang juga jarang terjadi karena pencuri kurang minat nyuri buku, bila pun benar ada yang curi kita masih nggak terlalu berat untuk membeli kembali, tapi kalau e-book walau pencuri nggak suka baca buku tapi kan terlihatnya itu sebagai gadget dan akan ada orang yang berminat beli apalagi bila di jual murah.
4. Bisa dimintai tanda tangan penulis buku
Walau saya jarang banget yah minta buku di tanda tangan sama penulis, tapi kalau lagi ada PO buku baru dengan iming-iming dikasih tanda tangan penulis yang saya suka, saya pasti beli bukunya.
5. Bisa jadi koleksi untuk dibaca anak cucu kita di masa depan
Ini bisa dibilang saya nggak sadar melakukannya, mudah-mudahan sih anak saya nanti juga bisa sama suka baca dengan saya, kalaupun nggak buku itu akan bisa tetap kita baca berulang kali yah kan ?.
6. Lebih mudah menandai bagian favorit atau penting
Saya biasanya pakai post it warna-warni yang ukuran kecil di tempel di halamannya, daripada pakai highlighter, karena nggak suka lihat halaman buku yang tertembus highlighter itu.
7. Lebih mudah untuk disumbangkan
Walau nggak pernah nyumbangin dan merasa berat untuk menyumbakan buku sendiri tapi kalau diminta untuk sumbang buku saya pasti mau, caranya yah beli lagi buku baru memang khusus untuk disumbang.
Nah sekarang agak kaget juga sih mendapati ternyata dua teman saya ini alergi banget sama baca buku, karena dulu juga tahunya mereka suka baca tapi ternyata sebatas baca buku kuliah aja, xixixi, Sementara saya rutin harus beli buku dan baca tiap bulan paling tidak satu buku.
Kata temen saya daripada baca buku lebih enak tidur deh, apalagi kalau hari libur. Daripada baca buku, saya juga lebih milih tidur kalau waktu tersebut sih, tapi saya baca buku dulu biar cepat tidur daripada harus main hp sebelum tidur, karena yang terjadi mata nggak mau merem malah melek terus mantengin explore di instagram.
Hayo disini masih ada nggak ibu-ibu yang rajin baca buku, atau sekarang malah rajin bacain buku buat anaknya sebelum bobo malam hari... ditunggu sharingnya di kolom komentar yah ibu-ibu...
Hayo disini masih ada nggak ibu-ibu yang rajin baca buku, atau sekarang malah rajin bacain buku buat anaknya sebelum bobo malam hari... ditunggu sharingnya di kolom komentar yah ibu-ibu...
loph,
Maya Rumi
Itu aku yang sekarang tuh mba, aku udah vakum baca buku fisik sejak hamil sampai saat ini hehehe.. kebanyakan digital
BalasHapuswuah benar yah mbak, kehamilan dan punya anak itu benar-benar menghabiskan banyak waktu tp mbak asti masih lebih enak bisa baca2 digital
HapusMang harus byk baca karna buku gudangnya ilmu
BalasHapusbener mbak emma, selain itu gudang pengalaman juga.. hihihi
HapusAku kalau baca buku juga lebih suka dari bukunya langsung ketimbang e-book. Lebih greget aja gitu rasanya.
BalasHapusIya aq jg ngerasanya gitu mbak, baca buku tuh lebih greget drpd baca ebook
HapusAlhamdulillah saya masih suka ulang lagi baca buku yang udah lama selakipun karena benar baca secara fisik buku nikmatnya beda dari buka sampai membalik halaman demi halaman.
BalasHapusNikmat yg jd candu yah mbak bolak balik halaman buku tuh, xixii
HapusTerkadang kalau mau naik pesawat dengan perjalanan yang cukup lama saya juga masih suka bawa buku
BalasHapusSama mbak aq juga siap sedia buku buat nemenin perjalanan
HapusTidak pernah ngeh kalau kertas buku ada baunya, mungkin kalau buku sudah lama kail ya. kalau baru mang ada? nti coba cium2 ah hehe
BalasHapusbtw crazy rich asians nya sudah ada buku ketiganya tuh mbak :)
Buku baru jg ada bau2nya mbak, khasnya buku gitu... duh susah jelasinnya... xixixi
HapusIya mbak aq sdh slesai baca crazy rich asians yg ketiga
tos mba.. aku banyak buku.. dari SD sudah penuh kamarku dengan buku2
BalasHapusWuah senangnya, cita2 punya perpustakaan pribadi tp bukuku banyak yg rusak krn banjir 😢
HapusAku MAU BANGET nih shopping dan rutin baca buku. Tapi wacana forever kak. semoga setelah ini aku lebih giat bacanya
BalasHapusKindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
Biar semangat baca bukunya yg emang kita suka aja dulu..
HapusBaca buku membuka wawasan dan memperkaya sudut pandang
BalasHapusBener banget mas
HapusDaku demen bacanya yang buku fisik. Buku fisik memang masih menjadi favorit, deh dibandingin digital. #SemangatCiee membaca buku
BalasHapusiya semangat terus baca bukunya
HapusSaya hobi banget baca dari kecil, tapi semenjak jadi emak dan pindah ke daerah yang ga ada toko buku, wasalaaam setahun bisa dihitung pakai jari baca buku, hiks. Btw mba memang selera org beda2 makanya saya lebih suka ke toko buku sendirian biar nggak ada yang protes kalau kelamaan karena asik ngider ngider milih buku, hihi.
BalasHapuswuah mbak sama bgt ma aq, aq juga senangnya kl ke toko buku itu sendirian aja, suka males sebenernya kl minta di tungguin orang, apalagi orangnya gak suka baca buku kaya temen2 aq itu,, hihihi
HapusJaman kuliah, aku bisa menyelesaikan membaca novel dalam satu hari krn saking penasarannya. Skrg semenjak jadi ibu, hilang sudah waktu utk membaca novel.
BalasHapuswuah aq juga merasakan hal yang sama mbak, dulu kl penasaran sama cerita di novel lupa segalanya yang penting selesai dulu bacanya, tp sekarang mana bisalah seperti itu..
HapusBuku masih jadi teman setia perjalanan saya. Setiap berpegian minimal ada satu buku yg hrs dibawa :D
BalasHapusiya bener mbak, aq juga masih seperti itu bawa buku buat nemenin perjalanan apalagi kalau naik pesawat yg budget kan gak ada hiburan tuh.. bukulah penyelamat kalau gak bisa bobo
HapusDengan membaca buku wawasan kita makin luas pastinya
BalasHapussetuju mbak
HapusDek Mimin Besok Siang juga suka koleksi buku, khak. Tidak bisa kadaluarsa dan bisa diwariskan.
BalasHapushahaha. seneng banget nih dikunjungkin sma dek mimin besook siang, aq juga setuju kl buku mmg tidak ada kadaluarsanya dan bisa diwariskan,, makanya aq shukaa baca buku...
HapusBanyak bangat dah bacaanya,, aku juga suka novel dan khususnya yang islami dan lokasinya di asia, seperti jepang dan korea gitu.
BalasHapusrekomendasi dong mas untuk buku islami yang seru buat di baca2
HapusAku sejak 2 tahun lalu malah hampir 90% buku yang aku baca e-book. Alasannya lebih karena aku seminggu bisa baca 3-5 buku dan kebayang kalau mesti beli buku segitu banyaknya. Bisa bangkrut! Dulu sih masih suka minjem buku di book cafe. Sayangnya koleksi bukunya kurang variatif. Jadi ya balik lagi deh ke e-book.
BalasHapusiya kalo dalam seminggu bisa baca banyak buku e-book lebih nolong yah biar gak jebol dompetnya, tapi kalau aq paling banyak 2 buku mbak sebulan, karena waktunya nggak ada..
HapusBener banget buku gak akan pernah lekang oleh waktu walaupun dunia udah pake gadget tapi aku prefer baca di buku makanya kalo ada pameran buku di BBW seneng banget dan kalap belanja!
BalasHapuskmarin aq juga datang ke bbw, untung gak kalap beli bukunya, hihihi
HapusTerakhir baca buku bulan Februari dan itupun cuma satu novel. Ngomongin soal baca buku, waktu single dan hamil anak pertama saya bisa dibilang hobi banget baca buku, tiap bulan minimal 10 buku yg terbaca tapi sejak punya dua anak, nyaris jarang baca buku. Beli sih rajin tapi belum sempat dibaca hihihi
BalasHapusiya bener mbak pas udah punya anak waktu baca bukunya bisa hilang yah.. makanya aq juga sempat vakum hampir 2 tahun... mudah2an buku2 yang sudah kebeli bisa cepet dibaca yah mbak
HapusAku juga suka banget baca buku, kebetulan punya olshop buku dan komik bekas, jadi kalau beli buku apalagi pas diskon suka agak jor2an.
BalasHapuswuah mbak yunita aq malah gak bisa itu ngejualin buku2 aq, sayang gitu, minjemin aja ke orang berat rasanya.. hahaha
Hapussama aq juga kalo lagi ada diskon buku suka kalap
Mbak, saya juga suka baca buku fisik ketimbang e-book. Tapi akhir-akhir ini sering suka beli, baca belakangan, hehehe.
BalasHapushahha, iya tuh penyakit juga mbak edwina beli beli beli trus malas bacanya.. hufff
HapusAda lhoo aku beli buku dah hampir 10 thn yg lalu, dan baru ketemu lg tuh buku.. Masih terbungkus rapi.. Oh my God.. Parah tingkat dewa hahahha...
BalasHapusSalam,
Lovelyristin.com/
waduh untung masih terbungkus rapi mbak jadi masih bagus bukunya
Hapuswaaa ada bukunya kiranaaaaaaa. Fans kirana nih samaan hehhee
BalasHapustoss jauh yah mbak
HapusSekarang rak buku dikuasai buku anak. Seru juga sih karena kualitasnya bagus-bagus untuk board book dan activity book.
BalasHapuswuah senangnya anaknya sudah banyak yah bukunya mbak, kalo aq masih banyakan aq daripada anakku.. xixixi
Hapusaku suka baca buku mba hiburan buat aku bangets dikala penat sampe kata orang yg liat saya beli buku mulu bilang buset dah buku mulu yg dibeli hahaha
BalasHapusnah ini aq juga ngalamin teh herva, jadi yah beda orang beda hiburannya kalo lagi penat yah mbak, kebetulan kita terhiburnya dengan buku...
HapusBetul mbak aku lebih suka baca buku fisik selain gak bikin mata rusak bisa enak buat ditandai.
BalasHapusAku juga lebih suka baca buku dibanding baca di laptop or smartphone. Hehee
BalasHapustos jauh wenn
HapusAda kesenangan tersendiri saat membaca buku ketimbang baca cerita di gadget.
BalasHapus